Berita mengenai berbagai tindakan kriminal tidaklah ada habisnya, tiap harinya ada saja orang-orang yang melakukan tindakan kejahatan. Setiap aksi kejahatan pasti ada penyebabnya, dimulai dari alasan personal hingga alasan paling umum. Berikut 10 alasan paling memungkinkan mengapa seseorang dapat berbuat jahat ke sesama mereka.
10. Degradasi Mental
Degradasi mental dapat muncul dalam banyak bentuk, dimulai dari stres, depresi hingga kelainan mental. Semua itu dapat menjadi salah satu penyebab paling umum mengapa seseorang berbuat jahat terhadap sesamanya. Mereka yang mengalami degradasi mental dapat dengan mudah menyakiti orang lain. Alasannya adalah untuk melepaskan perasaan tertekan dalam diri mereka ataupun karena basis kelainan mental yang mereka derita. Inilah sebabnya mengapa gejala-gejala degradasi mental harus dirawat sebelum menjadi lebih parah.
9. Hormon
Dalam tubuh manusia, ada hormon yang dikenal dengan nama hormon testosteron dan hormon kortisol. Singkatnya, hormon testosteron ini adalah hormon yang sering dikaitkan terhadap pria karena menyangkut maskulinitas dan gairah seks, namun di wanita hormon testosteron juga dapat ditemukan yang biasanya dikaitkan dengan gairah seks. Bedanya adalah pada pria, hormon ini dihasilkan 7-8 kali lebih banyak. Sedangkan untuk hormon kortisol, adalah hormon yang dikaitkan dengan sistem pencernaan, namun tingkat kortisol yang tinggi juga dapat berarti keaktifan yang lebih tinggi karena energi berlebih.
Sebuah studi di Jerman, mempelajari hubungan kedua hormon ini terhadap tindakan kriminal. Hasilnya adalah ternyata kedua hormon ini memang berpengaruh dalam tingkat kriminalitas. Mereka yang memiliki tingkat hormon testosteron dan kortisol yang tinggi akan memiliki kemungkinan yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak. Uniknya, cuaca yang panas juga diketahui dapat meningkatkan produksi kedua hormon ini dan menyebabkan seseorang memiliki kemungkinan tinggi untuk melakukan tindakan kekerasan. Mungkin inilah sebabnya mengapa beberapa orang berargumen mengapa manusia pada dasarnya memang sudah jahat.
8. Alkohol dan Narkoba
Bagaimanapun seseorang berusaha membenarkan alkohol dan narkoba, ada fakta jelas di masyarakat kita bahwa alkohol dan narkoba adalah salah satu penyebab paling umum mengapa seseorang dapat bertindak jahat. Baik dari alkohol yang dapat mengaburkan kesadaran seseorang hingga narkoba yang dapat menyebabkan seseorang kecanduan, keduanya dapat membuat seseorang takabur dan melakukan sebuah aksi kriminal. Walaupun dalam kasus narkoba biasanya si kriminal bukan pengguna narkoba, namun mereka adalah bagian kecil dari rantai besar obat terlarang yang menarik orang-orang ke lubang tidak berdasar itu.
7. Latar Belakang Keluarga
Keluarga adalah bagian paling berpengaruh untuk membentuk karakter dan invidualitas seseorang. Setelah diteliti lebih dalam, ada banyak sekali kondisi berbeda dalam kehidupan keluarga seseorang yang ternyata sering menjadi salah satu penyebab seseorang berbuat jahat. Sebagai contoh, anak-anak yang diabaikan, ditinggalkan, atau dianiaya dan tumbuh dalam keluarga disfungsional, akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk melakukan aksi kejahatan di kehidupannya nanti dibandingkan mereka yang tumbuh dalam keluarga baik-baik.
6. Media
Ada alasan mengapa setiap media memiliki rekomendasi usia mereka sendiri, dimulai dari majalah hingga ke TV. Hal ini karena semua program yang ada di media baik Televisi, bioskop, koran, games, Internet, ataupun musik dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan bertindak, apalagi jika penikmat mereka adalah orang-orang yang masih muda. Biasanya terjadi terhadap remaja dan anak kecil, mereka tidak dapat membedakan apa yang dimaksud dengan hiburan dan realita hingga akhirnya aksi jahat dalam sebuah media dilakukan di kehidupan nyata.
5. Masyarakat dan Lingkungan Sekitar
Setiap orang memiliki lingkungan hidup mereka sendiri, dan di dalamnya ada masyarakat yang selalu menilai apakah si orang terkait telah hidup dalam batas "normal" mereka. Sebagai contoh, seorang siswa yang ditempatkan di dalam kelas yang penuh dengan siswa-siswa berprestasi akan dinilai bodoh, padahal mungkin saja siswa tersebut sudah termasuk pintar untuk kalangan siswa biasa lainnya. Berlaku juga sebaliknya, seorang siswa yang sangat pintar apabila ditempatkan di kelas dengan siswa-siswa yang relatif bodoh akan dinilai sebagai seseorang yang "aneh" dan mungkin diasingkan oleh kelas tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial selalu berusaha untuk dapat hidup mengikuti batas normal yang sangat relatif tersebut, mereka yang tidak dapat mengikuti batas normal itu dilabelkan sebagai orang-orang antisosial padahal mungkin saja batas normal itu sebenarnya salah. Orang-orang antisosial inilah yang sering terlihat melakukan tindakan kejahatan. Hal ini karena dalam dunia kriminal, perilaku antisosial dan tindakan kejahatan dapat memberikan rasa bangga tersendiri.
4. Pendidikan
Mayoritas dari berbagai narapidana di negara apapun menunjukkan bahwa mereka ternyata hanya memiliki sedikit atau bahkan sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan yang cukup. Hal ini sangatlah ironis, karena di dunia modern sekarang ini para individual seperti itu biasanya akan kesulitan untuk mencari pekerjaan dan sulit mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menunjang hidup mereka. Inilah yang pada akhirnya membuat mereka harus mengambil jalur kriminal yang terlihat memiliki prospek jauh lebih cerah dan mudah.
3. Overpopulasi
Beberapa orang dapat berargumen bahwa kebanyakan poin yang ada di daftar ini atau kebanyakan alasan mengapa seseorang berbuat jahat, berasal dari satu alasan paling dasar yaitu ledakan populasi atau singkatnya overpopulasi. Tidaklah dapat disangkal bahwa seiring berjalannya waktu, populasi di dunia ini terus meningkat bahkan sekarang saja pertanda overpopulasi ini sudah terlihat.
Peningkatan populasi tersebutlah yang akhirnya menyebabkan tindakan kejahatan dari yang satu ke yang lainnya. Sebagai contoh, seseorang dapat beargumen bahwa salah satu penyebab pengangguran di dunia adalah ledakan populasi, dan pengangguran ini juga adalah salah satu penyebab mengapa seseorang mengambil jalan kejahatan. Hal ini juga berlaku sama untuk kemiskinan, pendidikan, narkoba, dan seterusnya.
2. Moralitas
Sebagaimana moralitas sering dipandang sebagai obat dari aksi kejahatan, moralitas juga berarti adalah salah satu penyebab paling umum mengapa seseorang dapat berbuat jahat di kehidupannya. Sebelum kita membahas hal ini tentu kita harus mengerti apa itu moralitas. Singkatnya, moralitas adalah bagaimana seseorang dapat membedakan apa yang baik dan apa yang buruk.
Alasan mengapa moralitas adalah salah satu penyebab paling umum dari tindakan kejahatan adalah karena ternyata ada banyak orang yang menganggap bahwa tindakan kriminal yang dilakukan sebenarnya tidaklah salah. Contoh sederhana adalah mengendarai motor tanpa helm, beberapa orang akan melihat hal ini tidak ada salahnya sedangkan hukum sendiri mengatakan ini adalah hal yang salah. Hal ini semakin sering ditemukan terhadap mereka yang masih muda, dimana pengertian akan yang baik dan yang buruk belum begitu kental. Sebuah studi juga membuktikan hal ini dengan menemukan bahwa alasan mengapa seseorang tidak berbuat jahat adalah karena mereka tahu itu salah, bukan karena tidak ada kesempatan atau peluang.
1. Kebutuhan akan Uang
Tidaklah jarang kita melihat orang-orang kaya tetap melakukan kejahatan karena keinginan mereka untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi. Jika orang yang sudah kaya saja bisa melakukan kejahatan karena hal ini, apalagi mereka yang hidup tidak berkecukupan. Dengan kata lain, kemiskinan atau memiliki penghasilan yang relatif rendah sering sekali menjadi salah satu penyebab yang paling sering terlihat dalam sebuah aksi kejahatan.
--
Sebenarnya jika dilihat lagi, semua tindakan kejahatan adalah karena alasan yang personal. Hal ini memang benar adanya, karena sifat alami dari sebuah tindakan yang jahat adalah keegoisan dan didorong oleh perasaan negatif seperti ketakutan, kecemburuan, dan kemarahan.
Sumber di Sini
0 komentar:
Posting Komentar